Kamis, 25 April 2013

perahu sebagai akses transportasi desa wlahar kec.larangan kab,brebes


PERAHU AKSES TRANSPORTASI WARGA DESA WLAHAR

                        Perahu merupakan alat transportasi yang di gunakan berbagai masyarakat sebagai alat untuk mencari ikan bagi seorang nelayan tetapi bila di tempat pariwisata perahu biasa di gunakan untuk sebagai alat mengangkut wisatawan yang akan melihat terumbu karang di tengan-tengah laut praktis dan efektif pula tapi pemandangan berbeda di sebuah desa yang MEGUNG (Mepet Gunung) yaitu desa wlahar kec.larangan kab.brebes di mana fungsi perahu sebagai pengangkut warganya menyebrang dan sebagai alat transportasi terakhir warga sekitar betapa tidak masyarakat yang biasanya kita tahu di manjakan dengan melewati jembatan ini hanya menggunakan perahu tak ada akses jalan lain kecuali harus menempuh dengan perahu uniknya perahu tersebut bisa membawa banyak orang dan kendaraan motor yang di muat di atasnya di tambah dengan barang bawaan yang menjadi beban penuh apalagi pemandanagn yang wow dan harus sabar mengantri di saat pagi hari semua warganya memeanfaatkan perahu tersebut para petani yang mau berkebun,siswa sekolah,pedagang,pencari rumput buat sapid an pengendara motor bergiliran mengantri di tepi sungai menunggu giliran di angkut karena hanya 1 perahu yang ada di situ sehingga masyarakat yang mau memanfaatkannya harus bersabar dan berdesak-desakan para siswa yang mau melewati pun harus berjibaku dengan warga lainya yang mau menumpang perahu tersebut tak hayal sering kali pengendali perahu & nahkoda sering memicu harus meningkatkan aturan agar siswa yang akan ke sekolah di dahulukan,karena hanya satu-satunya perahu mereka yang tidak bersabar menunggu menggunakan jalan pintas dengan memutar balik kendaraanya melewati hutan yang berjarak 3 km serta jalan yang licin dan tergenang air yang sering kali menghantui para pengendara was-was agar tidak jatuh terpeleset tidak itu juga kerap kali pengendara sepeda motor yang memanfaatkan perahu juga di baying-bayangi jatuh karena sudah sering warga yang menggunakan motor jatuh bersamaan dengan barang yang di bawanya apalagi beban yang begitu berat membuat perahu tak kuat muatan banyak warga yang menaiki perahu tersebut juga bi batasi dan di sesuaikan dengan pengedara motor lainya bila warganya sedikit motor yang naikpun hanya 3 sampai 4 motor begitu sebaliknaya bila warganya yang naik sedikit motor bisa mencapai 5 sampai 6 kendaraan yang naik sungguh tragis dan ironis tapi beginilah mereka menerima  dengan lapang dada dan harus merasakan alat transportasi perahu bertahun-tahun hingga sekarang ini di saat semua daerah dan desa sudah di manjakan dengan jembatan tapi desa wlahar masih setia dengan perahu walaupun konsekuensi sebab akibat (jatuh dari perahu) tak menjadi hambatan dan rintangan sikap toleransi dari warga sekitar harus di jadikan sebagai pedoman hidup serba kekurangan “ perahu menjadi akses transportasi yang masih jadi primadona di desa sekitar karena tak adanya jembatan yang bisa mempercepat menyebrang serta pengendara motor yang naik di atas perahu juga sering kali mengalami jatuh dengan barang bawanya” tandas Suko hardianto warga sekitar
            Dengan perahu masyarakat sekitar bisa menyebrang walaupun sedikit sabar karena lama apalagi di tambah bila hujan dan sungai menjadi banjir masyarakat harus menunggu surut dulu atau tidak sama sekali ke kebun karena perahu yang menjadi satu-satunya tidak bisa melewati sungai yang meluap si nahkoda/pengendali perahu juga merasa takut dan khawatir perahunya terhanyut apalagi kondisi tepi sungai juga licin dan becek sehingga masyarakat harus merapikan agar bisa di lalui dari sinilah sifat gotong royong,tolong-menolong dan kebersamaan terjalin saling bahu membahu meratakan tepi sungai yang licin tersebut serta adanya tenggang rasa yang sangat kental dan masih menjadi budaya warga sekitar  dan  nahkoda/pengendali perahu karena masyarakat hanya dengan membayar Rp.1000 atau  Rp.2000 atau lebih  sebagai balasan terima kasih sudah bisa di antar menyebrang tapi itulah warga sekitar masih mejadika perahu sebagai alat transportasi untuk akses penyebrangan.











155733_364910846946281_570563392_n.jpg

                     Gambar Perahu akses masyarakat desa wlahar




Nama               : Raeko
TTL                 : Brebes,2 mei 1993
Alamat            : Jl.SDN Wlahar 3 desa wlahar kec.larangan kab.brebes
Pekerjaan         : Mahasiswa ( anggota KPMDB Jakarta)
No Hp             : 081584418411                           

540154_361824797254886_50128454_n.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar