Sabtu, 27 Oktober 2012

perkembangan peserta didik


A.Masa Bayi : 0-3 Tahun
            Masa bayi adalah adalah masa pertama kita di lahirkan di dunia yang penuh fana dan dosa ini semasa waktu di lahirkan ibu saya di bantu oleh seorang dukun bayi yang hanya mengandalkan dengan alat-alat sederhana saja dan  karena hidup di sebuah perkampungan kecil tidak begitu tahu tentang bidan maka dari itu kelahiran saya tidak seperti orang lain di kota yang sudah bisa di bantu oleh seorang bidan dengan peralatan yang sudah serba hebat dan canggih untuk mendudkung proses kelahiran bayi,tetapi semua itu juga saya bersyukur atas nikmat apa yang di berikan rabb kepada saya sehingga saya masih bisa di beri nafas kehidupan untuk menjalankan kehidupan yang nyata sekarang ini masa bayi saya hanya di beri ASI oleh ibu saya yang menjaga dan merawat saya dengan baik-baik tanpa ada keluhan sekecil pun darinya itu yang membuat  saya tidak pernah melupakan kebahagian yang saya terima bersama kedua orang tua saya terutama dari ibu sayadengan sudah berkorban mengandung selama 9 bulan sampai saya bisa di lahirkan ,masa-masa pertumbuhan yang saya jalani sama dengan masa  anak-anak lainya yaitu mulai dari pertumbuhan yang dari kecil sampai ke hal yang besar,dari  pertumbuhan awal  bisa telantang hanya bisa menangis  sempai dengan bisa berjalan,dan alat dari saya bisa berjalan sampai sekarang hanya bertumpu pada bantuan dari kayu yang di buat sebagai pegangan untuk berlatih berjalan menjaga kesetabilan badan agar tidak sampai jatuh walau sering terjadi jatuh pada saat berlatih berjalan dengan bantuan tersebut dan juga tidak jarang juga menangis karena hal tersebut walau alat yang saya gunakan itu masih alat sederhana dan tradisional  tetapi  sampai pada akhirnya saya bisa menjalani pertumbuhan dengan berjalan dan mungkin saya tidak seberuntung orang kaya atau anak sekarang yang sudah mendapatkan alat yang sesuai dengan kebutuhannya agar bisa di gunakan utnuk bantuan berjalan,hal ini menunjukan bahwa bagaimanapun caranya kita melakukan hal yang di inginkan dan bersungguh-sungguh insyaAllah itu semua akan di bayar dengan keberhasilan  seperti contoh yang tadi berlatih berjalan dengan patah semangat bisa di lakukan juga walau rintangan dan halangan,sampai progres saya di pertumbuhan dan perkembangan saya secara selaras tanpa adanya hal yang mengakibatkan cacat fisik dari pertumbuhan hingga menginjak umur 3 tahun menjalani dengan penuh kebahagia yang tak terhingga.



B.Masa Kanak-Kanak: 3-6 Tahun
            Masa kanak-kanak merupakan masa dimana seumuran 3 tahun adalah masa yang hanya memprioritaskan bermain dengan teman sebaya biasanya di jalai dari pagi sampai dengan sore dan sering juga saking senang keasyikan bermain di cari-cari orang tuanya karena tempat bermainnya pun tidak hanya di rumah sendiri,teman tetangga sampai ke  rumah yang jauhpun sering saya sabangi untuk wahana bermain dan masa-masa seumuran segitu juga biasanya sudah masuk ke pendidikan TK(Taman Kanak-Kanak) tetapi tidak untuk saya pribadi belum bisa menikmati masa-masa anak-anak di dunia pendidikan TK karena paada saat itu juga belum ada gedung yag berdiri untuk pendidikan TK di saat itulah saya habiskan masa-masa itu hanya untuk bermain dan bermain saja,sulit untuk berkata bahwa saya merindukan masa-masa tersebut dengan menjalaninya di pendidikan formal tak jarang orang berkata bahwa di pendidikan TK adalah pendidikan yang berstara belajar sambil bermain karena tidak hanya belajar ilmu berhitung,mengeja huruf yang menunjang pada awal pendidikan yang menunjang pada pengetahuan IQ tetapi sebagai wahana bermain juga, walau begitu saya tidak patah semangat untuk meraih lebih baik di hari kelak,dulu saya di kenal sebagai anak yang cengeng,bandel,jail,dan nakal karena tidak jarang teman sepermaian saya pulang   kerumah sambil menangis memegangi tangan atau jarinya yang bekas luka gigitan saya sampai julukan “SI SUPER JAIL” kudapatkan hanya karena keseringan saya menggigit jari temannya tapi anehnya masih tidak kapok-kapoknya mereka saya gigit karena banyak juga yang tidak takut maen sama saya walau terus menenrus saya jail julukan tersebut saya jadikan kenang-kenangna ciri khas saya di masa itu untuk di jadikan sebuah pengalaman berharga dan untuk sebagai bahan cerita anak saya nanti kelak agar tidak mencontoh hal yang baik pula dengan memeperbaiki sikap serta perilaku yang jailnya,tetapi kebiasa tersebut saya tidak lakukan lagi di umur 5 tahun karena sudah mulai memepersiapkan untuk masuk ke dunia pendididkan awal karena sebelumnya tidak masuk pendidikan di TK dan itu merupakan  langkah  saya di SD natinya di umur 6 tahun sebagai tahap permulaan melangkah demi masa depan kelak pada akhirnya. 




C.Masa Anak-Anak: 6-13 Tahun
            Masa anak-anak merupakan masa pertumbuhan dari masa kanak-kanak dari pertubuhan psikis & fisik tatau secara jasmani dan rohaniah serta merupakan masa penjajakan dengan teman sebaya dan sebagai langkah awal di pendidikan yang pertama kali saya pijakan kakinya di lembaga SD(sekolah dasar) di kampung saya sendiri dan rumahnya pun ke sekolah hanya berjarak 1 m yaitu di SDN Wlahar 3 kebupaten brebes kecamatan larangan jawa tengah walau desa yang saya duduki sekarang adalah desa yang masih tertinggal/masih tradisional serta sarana prasarana masih kurang atau terbatas yang mendukung untuk proses belajar tetpai hati tidak di pungkiri merasa gembira serta bagga denga desanya tersebut hal ini di buktikan setelah sekian lama prasarana sudah bisa di lengkapi yang menunjang dalam proses belajar telah terpenuhi tetapi di saatt itu juga saya masih begitu mencerna semua mata pelajaran yang saya terima dari bapak/ibu guru sehingga tidak jaarang pula saya mendapatkan nilai raaport dan prestasi rangking 10 besar sampai juga pada 3 besar di kelas sehari-hari saya jalani aktifitas proses belajar di SD uang saku yang di beri oleh orang tuapun hanya sebesar Rp.1000 setiap hari mungkn di saat itu makanan kecil/jajan untuk anak-anak sekolah dasar masih relatif murah meriah yah walaupun sekarang jauh berbeda dengan masa saya dulu,tetapi saya menjalanai dengan rasa penuh kebahagian dan biasanya juga uang saku yang di kasih orang tua malah saya tabungkan di celengan untuk di tabung makanya samapi saat ini  juga walau sudah besar dengan kebutuhan relatif banyak masih bisa menyempatkan menabung,setelah naik ke kelas 2 mulai bisa beradaptasi dengan pelajaran yang saya dapatkan dari guru-gurunya sampai hasil perstasi rangkingpun saya dapatkan dengan masuk 10 besar saat itu suatu kebanggaan dari diri sendiri dan orang tua serta kerabat dan tetangga,di sela mendapatkan hasil rangking ada juga kekurangna yang ada pada diri saya yaitu lambat menghitung MATEMATIKA,antara penjumlahan,perkalian,pembagian,dan penguragan yang masih begitu lambat oleh karena itu saya merasa tertekan dengan kekuragan di proses belajar saya yang sekarang ini sampai pada akhirnya berlatih nutuk berhitung saya jalani tanpa patah semangat dan hasilnya baru di kelas 3 bisa meraih hasil yang begitu memuaskan berada di posisi 3 besar rangking di kelas hal yang tidak terduga sebelumnya masih tidak bisa membayangkan dengan hasil yang saya dapatkan apa ini yang di namakan dengan  perjuangan  sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan hasil yang memuaskan atau maksimal,tapi masih bisa bersyukur dengan banyak kekurangan yang ada salah satunya di 1 mata pelajaran matematika tetapi hasil sempurna masih bisa saya dapatkan dan percaya dengan hadist yang berbunyi”majada wajada” yang artinya bila kita akan bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan yang kita mau,di kelas 4 tanpa ada prestasi demikian juga di kelas 5 dan baru unttuk di kelas sudah mulai wanti-wanti dengan keadaan yang sudah genting menuju peperangan melawan soal-soal UN tingkat SD dan saya pikir pertempuran ini sama  dengan soal-soal UN tidak kalah juga dengan pertempuran perang dunia II  karena 6 tahun hanya di pertaruhkan selama 3 hari dan itu juga kalau berhasil menuntaskan dengan mengarjakan pertanyaan soal UN bisa di katakan menang sebagai juara aakhirnya dengan kegigighan dan perjuangan yang berhasil menguras tenaga serta pikiran bisa menjadi juara atau dengan kata lain LULUS UN kebahagian yang tidak di lupakan di saat teman masih banyak yang tidak lolos perang mengerjakan soal UN saya masih bisa lulus daengan nulai yang setandar dengan teman lainya tetapi setelah itu di benak saya tidak terfikirkan yang namaya melanjutkan sekolah ke jenjajng tingkat pertama yaitu SMP dan 1 tahun saya berhenti tidak melanjutkan pendidikannya sampai paada akhirnya di saat tahun ajaran baru mulai dan itu kesempatan saya harus bisa masuk ke SMP  sehingga saya masuk sekolah bersama adik kelas saya sewaktu di pendidikan dasar,baju biru putih pun saya kenakan setelah saya masuk mendaftar dengan banyak teman yang sama 1 kampung juga setiap hari saya jalani dengan bersama-sama mulai dari berangkat hingga pulang  selalu bersama kebahagian dan susah senang saya nikmati dengan teman sekelas saya yang tak lain pula teman 1 kampung saya juga SMP yang yang pilih sebaagai langkah selanjutnya setelah lulus SD adalah SMPN 04 Larangan kabupaten brebes jawa tenagah memang SMP itu masih baru sehingga sarana prasarana yang ada pun masih berkurang atau terbatas tidak seperti sekolah lainya yang sudah berlevel sekolah unggulan dengan alat prasarana yang sudah lengkap serta memenuhi untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas,Namun di sisi lain  walau sekolah masih baaru saya tetap merasa senang dengan apa yang saya jalai sekarang di sekolah tersebut karena pada akhirtnya juga saya bisa mendapatkan teman baru,lingkungan sekolah baru,guru baru,dan pelajaran baru juga,jarak rumah ke sekolah berkisar 3 km jarak yang sudah masuk kategori jauh namun masih berada di lingkungan kelurahan sendiri yaitu kelurahan wlahar kecamatan larangan kabupaten brebes jawa tengah tetapi hal itu tidak menyurutkan niat saya menimba ilmu di dunia pendidika bersama teman-teman karen abgaimanapun juga jarak yang di tempuh pada saat itu bila di tempuh berjalan kaki menghabiskan waktu 2 jam,Namun di kelas 1 saya masih bisa menikmati alat transportasi dengan angkot untuk menuju ke sekolah sealama 1 tahun baru di kelas 2 sudah merasa malas naik agkot walau masih ada juga yang menggunakan angkot saya memilih untuk naik sepeda menyisiri hutan dengan berbagai alesan mengapa alat transportasi yang saya gunakan dengan sepeda hal ini membawa saya pada keprihatianan yang luar biasa karena melihat dari faktor ekonomi orang tua yang harus memperhitungkan ekonominya dengan pembiyayaan saya untuk bersekolah,susah senang saya jalani dengan menggunakan sepeda ban bocor atau sepeda rusak sering saya alami kaarena jalan yang saya lalui bukanlah jalan yang kita lihat di kota yang sudah bagus di aspal tetapi untuk jalan yang saya lalui masih jalan yang terjal banyak batu-batu besar saya harus lewati butuh perjuangan yang ekstra keras untuk melaluinya agar sampai ke sekolah,tidak cukup sampai di sini pengorbanan yang harus saya lakukan setelah menaruh sepeda yang saya tumpangi setelah itu harus berjalan kaki dengan jarak 1 km sampai juga harus melewati  sungai dengan perahu agar menuju ke sekolah tetapi saya membawa perjalanan saya dari rumah bikin enjoy saja dengan berbincang-bincang sambil mengobrol agar tidak merasa capek,jenuh dll hal ini efektif membuat saya tidak merasa kecapean setelah pulang dari sekolah,perjuangan juga saya jalani untuk bisa menuju ke sekolah selain menggunakan angkot untuk sarana transportasinya serta sepeda transportasi ke dua dan ini pun juga perjuanga yag tidak bisa saya lupakan sepanjang perjalanan di dunia pendidikan saya bayangkan setiap ke sekolah saya harus berjalan kaki bersama teman-teman satu kampung menyusuri kebun,sungai yang deras dengan menyebrangi berjalanan kaki harus kulalui dengan patah semangat pada saat itu hal yang tak mudah melewati sungai hanya bermodal nekad agar bisa melangkah kan kakinya ke sekolah karena hanya dengan berharap apa yang saya lakukan di sekolah bisa meraih hasil yang lebih sempurna dan lebih baik apa lagi dengan sebuah perjuangan yang saya hadapi untuk sebuah ukuran orang lain mungkin tidak akan bisa berhasil melewati rintangan tersebut karena hanya pada dasarnya yang menjadi prioritaskan adalah sebuah pendidikan, tetapi tidak untuk perjuangan yang saya hadapi ini berbalik arah pada hasil perstasi yang saya dapatkan walau dari kelas 1 & 2 ttanpa peringkat namum akhirnya di detik-detik kelulusan SMP sebuah pencapaianpun datang padaku dengan mendapatkan rangking masuk jajaran 10 besar pada semester 1 kelas 3 dan rangking 2 di UN sehingga pencapaian masa akhir SMP saya dengan perfect atau endingnya pun very very happy lah pokoke.di masa kelulusan saya masih punya ambisi untuk bisa lebih baik lagi dengan melanjutkan sekolah lanjutan di SMAN 1 Balapulang tegal jawa tengah pilihan yang tepat untuk sebuah sekolah karena sudah masuk sekolah yang SSN(Sekolah standar nasional) merupakan hal yang tak terduga setelah sekolah sebelumnya masih sekolah yang sarana prasarananya terbatas sekarang tidak lagi denga alat yang mendukung sebuah pelajaran yang akan saya dapatkan nantinya,jauh tidak membawa saya pada rasa takut malah dari sinilah saya merasa menemukan jati diri saya di masa remaja masa yang masih ababil atau stabil dengan pertumbuhan dan perkembangan saat ini yang harus saya menuntut untuk bisa mandiri dengan keadaan tertentu setiap hari saya lakukan perjalanan dari rumah sampai sekolah yag baru tersebut dengan jarak tempuh 25 km,takjub dari guru yang mendengarkan perjalalan sampai begitu jauhnya malah bersekolah di luar daerah sendiri bukan di tanah kelahirannya yaitu brebes malah ini mencari ilmu harus menyebrang ke kabupaten tegal yang notabenya daerah tetangga atau bersebrangan pilihan itu merupakan pilhan yang terbaik bisa bersekolah di tegal karena di brebes tidak ada sekolah yang bertaraf SMA hanya ada SMK itupun juga sama jauhnya dengan SMA yang sekarang saya pilih,baju abu-abu putih saya pakai setiap hari suatu kebanggaan tersendiri karena bisa memakai baju setingkat SMA karena mungkin tidak tepat bagi seorang anak yang ekonomi orangtua pas-pasan tapi dengan kepercayaan orang tua memberikan kesempatan untuk saya bersekolah lagi membuat saya mempunyai jiwa seperti pejuang yang memeperjungkan bangsa’a.untuk merdeka.semasa SMA saya di kenal dengan sebagai anak yang tegas,rajin,pintar,disiplin dan bijaksana terbukti semasa SMA 2 kali menjabat ketua kelas karena mereka memandang diri saya sebagai anak yang bijaksana serta tegas dalam memimpin kelas dengan demokratis serta 3 kali mewakili sekolahnya dalam perlombaan tingkat provinsi,kabupaten dan nasional serta organisasi yang saya ikuti yaitu OSIS,KIR,MPK & ROHIS, suatu dinamikasi di sekolah yang sangat baik serta meningkat secara signifikan sepanjang sekolah di SD,SMP & SMA tentunya progres yang sempurna dari pencapaian prestasi yang saya dapatkan di sekolah selama menjalankan karir saya di dunia pendidikan.Sampai pencapaian juga di rasakan sampai di tingkat kelulusan.setelah itu saya berencana lagi untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu di perguruan tinggi di sini juga membawa saya masa dilemastis,putus asa dan sikap yang membingungkan setelah itu saya masih harus memikirkan bagaimana saya bisa melajutkan ke tingkat yang paling tinggi kampus di purwokerto sudah saya di terima tetapi tidak saya ambil karena faktor tidak ada temannya,melangkah ke IPDN(Institut pendidikan dalam negri) sudah melangkah sampai lulus tes administrasi dan melangkah untuk tes selanjutnya tetapi sama juga yang pertama tidak saya lanjutkan lagi,sampai pada akhirnya  saya di ajak teman ke jakarta melanjutkan ke perguruan tinggi yaitu UNINDRA PGRI sampai saat ini hanya bermodal sama teman membuat saya haru memutar otak untuk agar bisa hidup di sebuah ibu kota indonesia jakarta hal yang mungkin tidak seharusnya bergantung pada teman saja setelah efektif masuk kuliah saya hanya bisa bertempat tinggal di kos’an 2 bulan dengan kondisi penuh keprihatinan di mana kiriman dari kampung (orangtua) membagi untuk kebutuhan pribadi dengan bayar kos’an sampai saya harus bisa mencari kos’an yang lebih murah lagi agar tidak bergantung terus dengan kiriman orang tua karena secara finansial orang tua pun masih kekurangan,hal ini membawa saya pada tawaaran teman untuk tinggal di rumahnya 2 minggu saya habiskan di rumahnya walau jarak dari rumah yang saya tempatin sekarang berada di tangerang namun saya cukup berterima kasih padanya karena masih di beri tumpangan hidup tanpa mengeluarkan uang sepeserpun dari kantong saya,sehingga membawa saya harus mencari kerja sampingan untuk bisa memberi tambahan kebutuhan saya di jakarta,dan akhirnya saya mendapatkan apa yang saya harapkan bekerja di BIMBEL dengan mengajar sebagai guru bertempat di depok,setelah itu saya berpindah tempat tinggal lagi di depok di rumah teman saya yang 1 kelas lagi yang dekat dengan tempat kerja 2 minggu juga saya jalani kehidupannya hanya sekedar menumpang di rumah teman untuk hidup,sampai pada akhirnya saya bisa bertahan hidup juga di jakarta selama masih menjalankan kuliah dan alhamdulilah juga masih ada orang yang baik pada saya sampai akhirnya saya di tampung di rumah teman setelah pindah  dari teman yang sebelumnya,sampai saat ini hal yang tidak menduga karena jarang di sebuah kota seperti jakarta masih ada orang yang baik yang masih memberikan tumpangan hidup walau saya juga harus bisa ikut membantu di rumahnya sampai saat ini dan dan kuliah pun tidak pernah yang namanya terganggu.hal yang mungkin di namakan sebuah pearjuangan dari di kala orang tidak bisa melewati sebuah pengorbanan untuk mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga dengan memprioritaskan sebuah pendidikan agar bisa saya dapatkan di perguruan tinggi supaya hasil dari pendidikan tersebut saya bawa ke kampung saya dengan mengaplikasikan atau menerapkan di desanya dan juga berharap desa yang sekarang masih tertinggal setelah perekembangan zaman yang menuntut setiap orang bisa mengikuti perkembangan teknologi yang modernisasi serta globalisasi bisa menjadi desa yang tak tertinggal  dan lebih baik lagi dengan MOTTO hidup yang saya pegang “MBALIK MBANGUN DESO” moto tersebut saya bawa dalam menjalankan setiap pendidikan agar di jadikan sebuah motivasi hidup dengan tidak menghambur-hamburkan kesemaptan yang ada sekarang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar