A.Masa Bayi : 0-3 Tahun
Masa bayi adalah adalah masa pertama kita di lahirkan di
dunia yang penuh fana dan dosa ini semasa waktu di lahirkan ibu saya di bantu
oleh seorang dukun bayi yang hanya mengandalkan dengan alat-alat sederhana saja
dan karena hidup di sebuah perkampungan
kecil tidak begitu tahu tentang bidan maka dari itu kelahiran saya tidak
seperti orang lain di kota yang sudah bisa di bantu oleh seorang bidan dengan
peralatan yang sudah serba hebat dan canggih untuk mendudkung proses kelahiran
bayi,tetapi semua itu juga saya bersyukur atas nikmat apa yang di berikan rabb
kepada saya sehingga saya masih bisa di beri nafas kehidupan untuk menjalankan
kehidupan yang nyata sekarang ini masa bayi saya hanya di beri ASI oleh ibu
saya yang menjaga dan merawat saya dengan baik-baik tanpa ada keluhan sekecil
pun darinya itu yang membuat saya tidak
pernah melupakan kebahagian yang saya terima bersama kedua orang tua saya
terutama dari ibu sayadengan sudah berkorban mengandung selama 9 bulan sampai
saya bisa di lahirkan ,masa-masa pertumbuhan yang saya jalani sama dengan
masa anak-anak lainya yaitu mulai dari
pertumbuhan yang dari kecil sampai ke hal yang besar,dari pertumbuhan awal bisa telantang hanya bisa menangis sempai dengan bisa berjalan,dan alat dari
saya bisa berjalan sampai sekarang hanya bertumpu pada bantuan dari kayu yang
di buat sebagai pegangan untuk berlatih berjalan menjaga kesetabilan badan agar
tidak sampai jatuh walau sering terjadi jatuh pada saat berlatih berjalan
dengan bantuan tersebut dan juga tidak jarang juga menangis karena hal tersebut
walau alat yang saya gunakan itu masih alat sederhana dan tradisional tetapi sampai pada akhirnya saya bisa menjalani pertumbuhan
dengan berjalan dan mungkin saya tidak seberuntung orang kaya atau anak
sekarang yang sudah mendapatkan alat yang sesuai dengan kebutuhannya agar bisa
di gunakan utnuk bantuan berjalan,hal ini menunjukan bahwa bagaimanapun caranya
kita melakukan hal yang di inginkan dan bersungguh-sungguh insyaAllah itu semua
akan di bayar dengan keberhasilan
seperti contoh yang tadi berlatih berjalan dengan patah semangat bisa di
lakukan juga walau rintangan dan halangan,sampai progres saya di pertumbuhan
dan perkembangan saya secara selaras tanpa adanya hal yang mengakibatkan cacat
fisik dari pertumbuhan hingga menginjak umur 3 tahun menjalani dengan penuh
kebahagia yang tak terhingga.
B.Masa Kanak-Kanak: 3-6
Tahun
Masa kanak-kanak merupakan masa dimana seumuran 3 tahun
adalah masa yang hanya memprioritaskan bermain dengan teman sebaya biasanya di
jalai dari pagi sampai dengan sore dan sering juga saking senang keasyikan
bermain di cari-cari orang tuanya karena tempat bermainnya pun tidak hanya di
rumah sendiri,teman tetangga sampai ke
rumah yang jauhpun sering saya sabangi untuk wahana bermain dan
masa-masa seumuran segitu juga biasanya sudah masuk ke pendidikan TK(Taman
Kanak-Kanak) tetapi tidak untuk saya pribadi belum bisa menikmati masa-masa
anak-anak di dunia pendidikan TK karena paada saat itu juga belum ada gedung
yag berdiri untuk pendidikan TK di saat itulah saya habiskan masa-masa itu
hanya untuk bermain dan bermain saja,sulit untuk berkata bahwa saya merindukan
masa-masa tersebut dengan menjalaninya di pendidikan formal tak jarang orang
berkata bahwa di pendidikan TK adalah pendidikan yang berstara belajar sambil
bermain karena tidak hanya belajar ilmu berhitung,mengeja huruf yang menunjang
pada awal pendidikan yang menunjang pada pengetahuan IQ tetapi sebagai wahana
bermain juga, walau begitu saya tidak patah semangat untuk meraih lebih baik di
hari kelak,dulu saya di kenal sebagai anak yang cengeng,bandel,jail,dan nakal
karena tidak jarang teman sepermaian saya pulang kerumah sambil menangis memegangi tangan atau
jarinya yang bekas luka gigitan saya sampai julukan “SI SUPER JAIL” kudapatkan
hanya karena keseringan saya menggigit jari temannya tapi anehnya masih tidak
kapok-kapoknya mereka saya gigit karena banyak juga yang tidak takut maen sama
saya walau terus menenrus saya jail julukan tersebut saya jadikan
kenang-kenangna ciri khas saya di masa itu untuk di jadikan sebuah pengalaman
berharga dan untuk sebagai bahan cerita anak saya nanti kelak agar tidak
mencontoh hal yang baik pula dengan memeperbaiki sikap serta perilaku yang
jailnya,tetapi kebiasa tersebut saya tidak lakukan lagi di umur 5 tahun karena
sudah mulai memepersiapkan untuk masuk ke dunia pendididkan awal karena
sebelumnya tidak masuk pendidikan di TK dan itu merupakan langkah
saya di SD natinya di umur 6 tahun sebagai tahap permulaan melangkah
demi masa depan kelak pada akhirnya.
C.Masa Anak-Anak: 6-13
Tahun
Masa anak-anak merupakan masa pertumbuhan dari masa
kanak-kanak dari pertubuhan psikis & fisik tatau secara jasmani dan
rohaniah serta merupakan masa penjajakan dengan teman sebaya dan sebagai
langkah awal di pendidikan yang pertama kali saya pijakan kakinya di lembaga
SD(sekolah dasar) di kampung saya sendiri dan rumahnya pun ke sekolah hanya
berjarak 1 m yaitu di SDN Wlahar 3 kebupaten brebes kecamatan larangan jawa
tengah walau desa yang saya duduki sekarang adalah desa yang masih tertinggal/masih
tradisional serta sarana prasarana masih kurang atau terbatas yang mendukung
untuk proses belajar tetpai hati tidak di pungkiri merasa gembira serta bagga
denga desanya tersebut hal ini di buktikan setelah sekian lama prasarana sudah
bisa di lengkapi yang menunjang dalam proses belajar telah terpenuhi tetapi di
saatt itu juga saya masih begitu mencerna semua mata pelajaran yang saya terima
dari bapak/ibu guru sehingga tidak jaarang pula saya mendapatkan nilai raaport
dan prestasi rangking 10 besar sampai juga pada 3 besar di kelas sehari-hari
saya jalani aktifitas proses belajar di SD uang saku yang di beri oleh orang
tuapun hanya sebesar Rp.1000 setiap hari mungkn di saat itu makanan kecil/jajan
untuk anak-anak sekolah dasar masih relatif murah meriah yah walaupun sekarang
jauh berbeda dengan masa saya dulu,tetapi saya menjalanai dengan rasa penuh
kebahagian dan biasanya juga uang saku yang di kasih orang tua malah saya
tabungkan di celengan untuk di tabung makanya samapi saat ini juga walau sudah besar dengan kebutuhan
relatif banyak masih bisa menyempatkan menabung,setelah naik ke kelas 2 mulai
bisa beradaptasi dengan pelajaran yang saya dapatkan dari guru-gurunya sampai
hasil perstasi rangkingpun saya dapatkan dengan masuk 10 besar saat itu suatu
kebanggaan dari diri sendiri dan orang tua serta kerabat dan tetangga,di sela
mendapatkan hasil rangking ada juga kekurangna yang ada pada diri saya yaitu
lambat menghitung MATEMATIKA,antara penjumlahan,perkalian,pembagian,dan
penguragan yang masih begitu lambat oleh karena itu saya merasa tertekan dengan
kekuragan di proses belajar saya yang sekarang ini sampai pada akhirnya berlatih
nutuk berhitung saya jalani tanpa patah semangat dan hasilnya baru di kelas 3
bisa meraih hasil yang begitu memuaskan berada di posisi 3 besar rangking di
kelas hal yang tidak terduga sebelumnya masih tidak bisa membayangkan dengan
hasil yang saya dapatkan apa ini yang di namakan dengan perjuangan
sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan hasil yang memuaskan atau
maksimal,tapi masih bisa bersyukur dengan banyak kekurangan yang ada salah
satunya di 1 mata pelajaran matematika tetapi hasil sempurna masih bisa saya
dapatkan dan percaya dengan hadist yang berbunyi”majada wajada” yang artinya
bila kita akan bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan yang kita mau,di kelas
4 tanpa ada prestasi demikian juga di kelas 5 dan baru unttuk di kelas sudah
mulai wanti-wanti dengan keadaan yang sudah genting menuju peperangan melawan
soal-soal UN tingkat SD dan saya pikir pertempuran ini sama dengan soal-soal UN tidak kalah juga dengan
pertempuran perang dunia II karena 6
tahun hanya di pertaruhkan selama 3 hari dan itu juga kalau berhasil
menuntaskan dengan mengarjakan pertanyaan soal UN bisa di katakan menang
sebagai juara aakhirnya dengan kegigighan dan perjuangan yang berhasil menguras
tenaga serta pikiran bisa menjadi juara atau dengan kata lain LULUS UN
kebahagian yang tidak di lupakan di saat teman masih banyak yang tidak lolos
perang mengerjakan soal UN saya masih bisa lulus daengan nulai yang setandar
dengan teman lainya tetapi setelah itu di benak saya tidak terfikirkan yang
namaya melanjutkan sekolah ke jenjajng tingkat pertama yaitu SMP dan 1 tahun
saya berhenti tidak melanjutkan pendidikannya sampai paada akhirnya di saat
tahun ajaran baru mulai dan itu kesempatan saya harus bisa masuk ke SMP sehingga saya masuk sekolah bersama adik
kelas saya sewaktu di pendidikan dasar,baju biru putih pun saya kenakan setelah
saya masuk mendaftar dengan banyak teman yang sama 1 kampung juga setiap hari
saya jalani dengan bersama-sama mulai dari berangkat hingga pulang selalu bersama kebahagian dan susah senang
saya nikmati dengan teman sekelas saya yang tak lain pula teman 1 kampung saya
juga SMP yang yang pilih sebaagai langkah selanjutnya setelah lulus SD adalah
SMPN 04 Larangan kabupaten brebes jawa tenagah memang SMP itu masih baru
sehingga sarana prasarana yang ada pun masih berkurang atau terbatas tidak
seperti sekolah lainya yang sudah berlevel sekolah unggulan dengan alat
prasarana yang sudah lengkap serta memenuhi untuk mendukung proses belajar
mengajar di kelas,Namun di sisi lain walau
sekolah masih baaru saya tetap merasa senang dengan apa yang saya jalai
sekarang di sekolah tersebut karena pada akhirtnya juga saya bisa mendapatkan
teman baru,lingkungan sekolah baru,guru baru,dan pelajaran baru juga,jarak
rumah ke sekolah berkisar 3 km jarak yang sudah masuk kategori jauh namun masih
berada di lingkungan kelurahan sendiri yaitu kelurahan wlahar kecamatan
larangan kabupaten brebes jawa tengah tetapi hal itu tidak menyurutkan niat
saya menimba ilmu di dunia pendidika bersama teman-teman karen abgaimanapun
juga jarak yang di tempuh pada saat itu bila di tempuh berjalan kaki
menghabiskan waktu 2 jam,Namun di kelas 1 saya masih bisa menikmati alat
transportasi dengan angkot untuk menuju ke sekolah sealama 1 tahun baru di
kelas 2 sudah merasa malas naik agkot walau masih ada juga yang menggunakan
angkot saya memilih untuk naik sepeda menyisiri hutan dengan berbagai alesan
mengapa alat transportasi yang saya gunakan dengan sepeda hal ini membawa saya
pada keprihatianan yang luar biasa karena melihat dari faktor ekonomi orang tua
yang harus memperhitungkan ekonominya dengan pembiyayaan saya untuk
bersekolah,susah senang saya jalani dengan menggunakan sepeda ban bocor atau
sepeda rusak sering saya alami kaarena jalan yang saya lalui bukanlah jalan
yang kita lihat di kota yang sudah bagus di aspal tetapi untuk jalan yang saya
lalui masih jalan yang terjal banyak batu-batu besar saya harus lewati butuh
perjuangan yang ekstra keras untuk melaluinya agar sampai ke sekolah,tidak
cukup sampai di sini pengorbanan yang harus saya lakukan setelah menaruh sepeda
yang saya tumpangi setelah itu harus berjalan kaki dengan jarak 1 km sampai
juga harus melewati sungai dengan perahu
agar menuju ke sekolah tetapi saya membawa perjalanan saya dari rumah bikin
enjoy saja dengan berbincang-bincang sambil mengobrol agar tidak merasa
capek,jenuh dll hal ini efektif membuat saya tidak merasa kecapean setelah
pulang dari sekolah,perjuangan juga saya jalani untuk bisa menuju ke sekolah
selain menggunakan angkot untuk sarana transportasinya serta sepeda transportasi
ke dua dan ini pun juga perjuanga yag tidak bisa saya lupakan sepanjang
perjalanan di dunia pendidikan saya bayangkan setiap ke sekolah saya harus
berjalan kaki bersama teman-teman satu kampung menyusuri kebun,sungai yang
deras dengan menyebrangi berjalanan kaki harus kulalui dengan patah semangat
pada saat itu hal yang tak mudah melewati sungai hanya bermodal nekad agar bisa
melangkah kan kakinya ke sekolah karena hanya dengan berharap apa yang saya
lakukan di sekolah bisa meraih hasil yang lebih sempurna dan lebih baik apa
lagi dengan sebuah perjuangan yang saya hadapi untuk sebuah ukuran orang lain
mungkin tidak akan bisa berhasil melewati rintangan tersebut karena hanya pada
dasarnya yang menjadi prioritaskan adalah sebuah pendidikan, tetapi tidak untuk
perjuangan yang saya hadapi ini berbalik arah pada hasil perstasi yang saya
dapatkan walau dari kelas 1 & 2 ttanpa peringkat namum akhirnya di
detik-detik kelulusan SMP sebuah pencapaianpun datang padaku dengan mendapatkan
rangking masuk jajaran 10 besar pada semester 1 kelas 3 dan rangking 2 di UN
sehingga pencapaian masa akhir SMP saya dengan perfect atau endingnya pun very
very happy lah pokoke.di masa kelulusan saya masih punya ambisi untuk bisa
lebih baik lagi dengan melanjutkan sekolah lanjutan di SMAN 1 Balapulang tegal
jawa tengah pilihan yang tepat untuk sebuah sekolah karena sudah masuk sekolah
yang SSN(Sekolah standar nasional) merupakan hal yang tak terduga setelah
sekolah sebelumnya masih sekolah yang sarana prasarananya terbatas sekarang
tidak lagi denga alat yang mendukung sebuah pelajaran yang akan saya dapatkan
nantinya,jauh tidak membawa saya pada rasa takut malah dari sinilah saya merasa
menemukan jati diri saya di masa remaja masa yang masih ababil atau stabil
dengan pertumbuhan dan perkembangan saat ini yang harus saya menuntut untuk
bisa mandiri dengan keadaan tertentu setiap hari saya lakukan perjalanan dari
rumah sampai sekolah yag baru tersebut dengan jarak tempuh 25 km,takjub dari
guru yang mendengarkan perjalalan sampai begitu jauhnya malah bersekolah di
luar daerah sendiri bukan di tanah kelahirannya yaitu brebes malah ini mencari
ilmu harus menyebrang ke kabupaten tegal yang notabenya daerah tetangga atau
bersebrangan pilihan itu merupakan pilhan yang terbaik bisa bersekolah di tegal
karena di brebes tidak ada sekolah yang bertaraf SMA hanya ada SMK itupun juga
sama jauhnya dengan SMA yang sekarang saya pilih,baju abu-abu putih saya pakai
setiap hari suatu kebanggaan tersendiri karena bisa memakai baju setingkat SMA
karena mungkin tidak tepat bagi seorang anak yang ekonomi orangtua pas-pasan
tapi dengan kepercayaan orang tua memberikan kesempatan untuk saya bersekolah
lagi membuat saya mempunyai jiwa seperti pejuang yang memeperjungkan bangsa’a.untuk
merdeka.semasa SMA saya di kenal dengan sebagai anak yang tegas,rajin,pintar,disiplin
dan bijaksana terbukti semasa SMA 2 kali menjabat ketua kelas karena mereka
memandang diri saya sebagai anak yang bijaksana serta tegas dalam memimpin
kelas dengan demokratis serta 3 kali mewakili sekolahnya dalam perlombaan
tingkat provinsi,kabupaten dan nasional serta organisasi yang saya ikuti yaitu
OSIS,KIR,MPK & ROHIS, suatu dinamikasi di sekolah yang sangat baik serta
meningkat secara signifikan sepanjang sekolah di SD,SMP & SMA tentunya
progres yang sempurna dari pencapaian prestasi yang saya dapatkan di sekolah
selama menjalankan karir saya di dunia pendidikan.Sampai pencapaian juga di
rasakan sampai di tingkat kelulusan.setelah itu saya berencana lagi untuk melanjutkan
ke sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu di perguruan tinggi di sini juga
membawa saya masa dilemastis,putus asa dan sikap yang membingungkan setelah itu
saya masih harus memikirkan bagaimana saya bisa melajutkan ke tingkat yang
paling tinggi kampus di purwokerto sudah saya di terima tetapi tidak saya ambil
karena faktor tidak ada temannya,melangkah ke IPDN(Institut pendidikan dalam
negri) sudah melangkah sampai lulus tes administrasi dan melangkah untuk tes
selanjutnya tetapi sama juga yang pertama tidak saya lanjutkan lagi,sampai pada
akhirnya saya di ajak teman ke jakarta
melanjutkan ke perguruan tinggi yaitu UNINDRA PGRI sampai saat ini hanya
bermodal sama teman membuat saya haru memutar otak untuk agar bisa hidup di
sebuah ibu kota indonesia jakarta hal yang mungkin tidak seharusnya bergantung
pada teman saja setelah efektif masuk kuliah saya hanya bisa bertempat tinggal
di kos’an 2 bulan dengan kondisi penuh keprihatinan di mana kiriman dari
kampung (orangtua) membagi untuk kebutuhan pribadi dengan bayar kos’an sampai
saya harus bisa mencari kos’an yang lebih murah lagi agar tidak bergantung
terus dengan kiriman orang tua karena secara finansial orang tua pun masih
kekurangan,hal ini membawa saya pada tawaaran teman untuk tinggal di rumahnya 2
minggu saya habiskan di rumahnya walau jarak dari rumah yang saya tempatin
sekarang berada di tangerang namun saya cukup berterima kasih padanya karena
masih di beri tumpangan hidup tanpa mengeluarkan uang sepeserpun dari kantong
saya,sehingga membawa saya harus mencari kerja sampingan untuk bisa memberi
tambahan kebutuhan saya di jakarta,dan akhirnya saya mendapatkan apa yang saya
harapkan bekerja di BIMBEL dengan mengajar sebagai guru bertempat di
depok,setelah itu saya berpindah tempat tinggal lagi di depok di rumah teman
saya yang 1 kelas lagi yang dekat dengan tempat kerja 2 minggu juga saya jalani
kehidupannya hanya sekedar menumpang di rumah teman untuk hidup,sampai pada
akhirnya saya bisa bertahan hidup juga di jakarta selama masih menjalankan
kuliah dan alhamdulilah juga masih ada orang yang baik pada saya sampai
akhirnya saya di tampung di rumah teman setelah pindah dari teman yang sebelumnya,sampai saat ini
hal yang tidak menduga karena jarang di sebuah kota seperti jakarta masih ada
orang yang baik yang masih memberikan tumpangan hidup walau saya juga harus
bisa ikut membantu di rumahnya sampai saat ini dan dan kuliah pun tidak pernah
yang namanya terganggu.hal yang mungkin di namakan sebuah pearjuangan dari di
kala orang tidak bisa melewati sebuah pengorbanan untuk mendapatkan sebuah
pelajaran yang berharga dengan memprioritaskan sebuah pendidikan agar bisa saya
dapatkan di perguruan tinggi supaya hasil dari pendidikan tersebut saya bawa ke
kampung saya dengan mengaplikasikan atau menerapkan di desanya dan juga
berharap desa yang sekarang masih tertinggal setelah perekembangan zaman yang
menuntut setiap orang bisa mengikuti perkembangan teknologi yang modernisasi
serta globalisasi bisa menjadi desa yang tak tertinggal dan lebih baik lagi dengan MOTTO hidup yang
saya pegang “MBALIK MBANGUN DESO” moto tersebut saya bawa dalam menjalankan
setiap pendidikan agar di jadikan sebuah motivasi hidup dengan tidak
menghambur-hamburkan kesemaptan yang ada sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar