KATA PENGANTAR
Puji
syukur di panjatka kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PERUBAHAN
SOSIAL DAN KEBUDAYAAN”.
Kami
bersyukur dapat menyelesaikan makalah ini yang kami buat secara bersama-sama
dengan teman-teman. Serta kami berharap bahwa dengan adanya tugas ini dapat
melatih dan dapat di gunakan sebagai pelatihan menuju tugas akhir kami. Serta
di harapkan makalah ini dapat memberikan informasi tentang perubahan sosial dan
kebudayaan.
Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih ada kekurangan-kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihka sangat kami harapkan demi
penyempurna pembuatan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat pada umunya sehingga tujuan pada
umumnya dapat tercapai, amin.
Jakarta
, September 2012
Penulis
1.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................................................2
BAB I
1.1
Pengertian Perubahan Sosial dan Kebudayaan.........................................................................3
1.2
Teori-teori Perubahan Sosial....................................................................................................3
1.3
Bentuk Perubahan Sosial.........................................................................................................4
1.3.1 Perubahan lambat dan Perubahan Cepat.........................................................................4
1.3.2 Perubahan Kecil atau Perubahan Besar............................................................................5
1.3.3 Perubahan yang Dikehendaki, Perubahan yang
Direncanakan, Perubahan yang Tidak Dikehendaki, Perubahan yang Tidak
Direncanakan ...................................................................5
1.4
Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial
dan Kebudayaan.......................................5
1.4.1 Bertambahnya atau Berkurangnya Jumlah Penduduk.......................................................5
1.4.2 Penemuan-penemuan Baru............................................................................................5
1.4.3 Pertentangan (Conflict) Masyarakat................................................................................6
1.4.4 Terjadinya Pemberontakan Revolusi................................................................................6
1.5
Faktor-faktor yang Memengaruhi Jalannya Proses
Perubahan..................................................7
1.5.1 Faktor-faktor yang Mendorong Jalannya Proses
Perubahan..............................................7
1.5.2 Faktor-faktor yang Menghalangi Jalannya Proses
Perubahan ...........................................7
1.6
Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan.....................................................................8
1.6.1 Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan ................................................................8
1.6.2 Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan..........................................................8
1.6.3 Disorganisasi (Disintegrasi) dan Reorganisasi
(Reintegrasi) ...............................................8
1.7
Arah Perubahan .....................................................................................................................9
1.8
Modernisasi..........................................................................................................................10
BAB II
2.1
Perubahan Sosial dan Kebudayaan di Bidang
Teknologi (Modernisasi).....................................11
2.1.1 Permasalahan/kasus 1...................................................................................................11
2.1.2 Permasalahan/kasus 2....................................................................................................11
2.2
Upaya Mengatasi Modernisasi...............................................................................................12
2.2.1 Solusi Kasus 1................................................................................................................12
2.2.2 Solusi Kasus 2............................................................................................................12-13
Daftar Pustaka.............................................................................................................................14
2
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
BAB I
1.1 PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Perubahan
– perubahan masyarakat dapat mengenai nilai – nilai sosial, norma –norma
sosial, pola – pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyrakatan, lapisan
– lapisan dalam masyarakat. Kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain
sebagainya. Setiap perubahan misalnya dalam suatu kemasyarakatan akan
mengakibatkan pula perubahan – perubahan didalam lembaga – lembaga
kemasyarakatan lainnya pada lembaga – lembaga kemasyarakatan tersebut selaku
terkait proses saling mempengaruhi secara timbal balik, dan pengaruhnya bisa menjalar dengan
cepat ke bagian – bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan –
penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat dengan cepat
dapat di ketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.
1.2
TEORI – TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Para
ahli filsafat, ekonomi dan sosiologi telah mencoba merumuskan prinsip – prinsip
atau hukum – hukum perubahan sosial cenderung banyak mengungkapkan perubahan –
perubahan sosial merupakan gejala wajar
yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Ahli
lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam
unsur – unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya
perubahan unsur – unsur geografis, biologis, ekonomi, atau kebudayaan.
a). William F. Ogburn
“ Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur – unsur kebudayaan baik
yang material maupun yang immaterial
yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur – unsur kebudayaan material
terhadap unsur – unsur immaterial ( menekankan pada kondisi teknologi ) ”.
Soerjono Sukanto (2012,262)
b). Kingsley
Davis
“
Perubahan sosial sebagai perubahan – perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi ”. Soerjono Sukanto (2012,262)
c). Mallver
“
Perubahan – perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan – perubahan dalam hubungan
sosial ( Sosial relationship ) atau sebagai perubahan keseimbangan (
Equilibrium )
Hubungan sosial.
Soerjono Sokanto (2012,263)
3.
d). Gillin dan
Gillin
“
Perubahan sosial sebagai suatu variasi
atau cara hidup yang telah di terima baik, karena perubahan – perubahan kondisi
geografis, kebudayaan, materiil komposisi penduduk, ideologi maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan – penemuan baru di dalam masyarakat. Soerjono
Sukanto (2012,263)
e). Selo
Soemardjan
“
Perubahan sosial pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Termasuk di dalamnya nilai –
nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat
”. Soerjono Sukanto (2012,263)
f). Menurut
Kelompok Kami
“ Perubahan Sosial dan
kebudayaan adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup pada
nilai meteriil, ekonomi, lembaga masyarakat komunikasi (interaksi sosial),
kesenian dan nilai keagamaan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
1.3
BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
1.3.1
Perubahan lambat dan perubahan cepat.
Perubahan
lambat dinamakan evolusi yaitu dimana perubahan memerlukan waktu yang relatif
lama dari rentetan – rentetan kecil dan terjadi tanpa rencana atau kehendak
tertentu dengan menyesuaikan diri pada keperluan, keadaan, dan kondisi baru.
Sedang perubahan cepat dinamakan revolusi yaitu perubahan – perubahan sosial
terjadi dapat di rencanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana seperti contoh
pada tahap produksi penggilingan padi dulu biasanya di tumbuk agar kulit atau
padi lepas dan bisa di masak. Sekarang dengan adanya mesin proses penggilingan
cepat karena bantuan mesin.
Macam – macam
teori tentang evolusi
a). Unilinear theories of evolution
“ Perubahan perkembangan di ikuti dengan
tahapan – tahapan tertentu bermula dari bentuk yang sederhana kemudian bentuk
yang kompelks sampai tahap yang sempurna”.
b). Universal theory
of evolution
“
Perubahan perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap – tahap
tertentu ”.
c). Multilined theories of evolution
“
Menekankan pada penelitian – penelitian terhadap tahap – tahap perkembangan
tertentu dalam evolusi masyarakat ”.
4.
1.3.2 Perubahan kecil dan perubahan besar
·
Perubahan kecil merupakan perubahan – perubahan
yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung
atau berarti bagi masyarakat.
Contoh : Mode
Pakaian
·
Perubahan besar merupakan perubahan – perubahan
yang terjadi pada sistem mata pencaharian yang akan membawa pengaruh besar pada
masyarakat.
Contoh : Industrialisasi yang berlangsung pada
masyarakat agraris.
1.3.3 Perubahan yang di kehendaki ( Intended –
changed )Perubahan yang di rencanakan ( planned – changed ) dan perubahan yang
tidak di kehendaki ( Uninteded – changed ) atau perubahan yang tidak di
rencanakan ( Unplanned – changed ).
Perubahan
yang di kehendaki atau di rencanakan merupakan perubahan yang di perkirakan
atau yang telah di rencanakan terlebih dahulu oleh pihak – pihak yang hendak
mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
Perubahan sosial yang tidak
dikehendaki atau yang tidak di rencanakan merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi tanpa di kehendaki, berlansung di luar jangkauan pengawasan masyarakat
dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat.
Konsep perubahan dibawahnya yang
dikehendaki dan yang tidak di kehendaki tidak mencakup paham apakah
perubahan-perubahan tadi di harapkan atau tidak diharapkan oleh masyarakat.
1.4
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
SOSIAL DAN KEBUDAYAAN.
1.4.1
Bertambah
atau berkurangnya penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat di pulau jawa
menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama
lembaga-lembaga masyarakatnya. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan
berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain
(misalnya: transmigrasi)
1.4.2
Penemuan-penemuan
Baru
Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya
perubahan-perubahan dapat di bedakan dalam pengertian-pengertian discovery dan
invension. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa
alat, ataupun yang berupa gagasan di ciptakan oleh seorang individu atau
serangkaian ciptaan para individu. Keinginan akan kualitas juga merupakan
pendorong bagi terciptanya penemuan-penemuan baru. Keinginan untuk mempertinggi
kualitas suatu karya merupakan pendorong atau meneliti kemungkinan-kemungkinan
ciptaan baru .
5.
1.4.3
Pertentangan
atau conflct masyarakat.
Pertentangan (conflict) masyarakat mungkin pula
menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan.
Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau
perantara kelompok dengan kelompok.
Umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat
kolektif. Segala kegiatan di dasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan
individu walaupun di akui, tetapi mempunyai fungsi sosial. Tidak jarang timbul
pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya, yang dalam
hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan.
1.4.4
Terjadinya
Pembentrokan atau Revolusi
a.
Sebab-sebab yang Berasal dari Lingkungan Alam
Fisik yang Ada di Sekitar Manusia
Terjadinya gempa bumi, topan , banjir besar, dan
lain-lain. Mungkin menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami
daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya.
Kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Bagi suatu masyarakat mula-mula hidup dari
berburu kemudian menetap di suatu daerah pertanian, perpindahan itu akan
melahirkan perubahan-perubahan dalam diri masyarakat tersebut, misalnya timbul
lembaga kemasyarakatan baru yaitu pertanian.
b.
Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat pula menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan karena biasanya negara yang menang akan memaksa
kebudayaannya kepada negara yang kalah.
c.
Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada
masyarakat lain, itu terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan
pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat dapat
menimbulkan pengaruh timbal balik. Namun di dalam pertemuan dua kebudayaan
tidak selalu akan terjadi proses saling mempengaruhi. Kadangkala pertemuan dua
kebudayaan yang seimbang akan saling menolak.
1.5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JALANNYA PROSES
PERUBAHAN
1.5.1 Faktor-faktor
yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan
1.
Kontak dengan Kebudayaan Lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah
difusi. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu
lain kepada individu lain, dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan
adanya difusi tersebut ketika terdapat suatu penemuan baru oleh masyarakat
nantinya akan desebarkan dan diteruskan dari masyarakat yang satu kepada
masyarakat lainnya.
6.
2.
Sistem Pendidikan Formal yang Maju
Pendidikan dapat mengajarkan seseorang aneka macam
kemampuan, serta mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif. Yang
nantinya akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan yang di
jalaninya dapat memenuhi kebutuhan jaman atau tidak.
3.
Sikap Menghargai Hasil Karya seseorang dan
Keinginan-keinginan untuk Maju
Masyarakat merupakan pendorong bagi usaha-usaha
penemuan baru. Hadiah yang diberikan dapat berupa Nobel. Diperuntukan kepada
yang dapat menghasilkan hasil-hasil karya baru.
4.
Toleransi terhadap Perbuatan-Perbuatan yang
Menyimpang( Deviation )
5.
Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat (Open
Stratification)
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial
vertikal yang nantinya akan memberikan kesempatan kepada individu untuk maju
yang sesuai dengan kemampuannya.
6.
Penduduk yang Heterongen
Dalam suatu masyarakat pastinya memiliki
kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang dan kebudayaan yang
berbeda-beda. Dimana dengan hal ini bisa menimbulkan adanya pertentangan.
Dengan demikian dapat terjadi adanya perubahan-perubahan sosial.
7.
Ketidakpuasan Masyarakat Terhdapa Bidang-Bidang
Kehidupan Tertentu
Ketidakpuasan yang berlangsung terlalu lama dalam
sebuah masyarakat bermungkinan besar mendatangkan revolusi.
8.
Orientasi ke Masa Depan
9.
Nilai Bahwa Manusia harus Senantiasa Berikhtiar
untuk Memperbaiki Hidupnya
1.5.2
Faktor-faktor
yang Menghalangi Terjadinya Perubahan
1.
Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kehidupan yang terasing dapat menimbulkan
ketidaktahuan akan perkembangan-perkembangan yang ada. Pada masyarakat lain
mungkin hal ini dapat memperkaya kebudayaannya sendiri.
2.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Hal ini mungkin disebabkan dahulu masyrakat tersebut
pernah dijajah dan tertutup untuk masyarakat lain.
3.
Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional
Suatu sikap yang mengagung-agungkan sebuah tradisi
lama atau tradisional secara mutlak tidak dapat diubah yang akan menghambat jalannya
proses perubahan. Bila hal ini dibiarkan terlalu lama akan menjadi parah
apabila masyarakat tersebut di kuasai oleh golongan konservatif
4.
Adanya Kepentingan-kepentingan yang Telah
Tertanam dengan Kuat atau Vested Interests
7.
Dalam setiap organisasi sosial mengenal sistem
lapisan, pasti akan as kelompok orang yang menikmati kedudukan
perubahan-perubahan.
5.
Rasa takut akan Terjadinya Kegoyahan pada
Integrasi Kebudayaan
Memang harus diakui kalau tidak mungkin integrasi
semua unsur suatu kebudayaan bersifat sempurna .
6.
Prasangka Terhadap hal-hal Baru atau Asing atau
Sikap yang Tertutup
Sikap yang seperti banyak di jumpai pada
masyarakat-masyarakat yang pernah di jajah bangsa barat. Mereka sangat
mencurigai sesuatu yang berasal dari bangsa barat karena tidak pernah bisa
melupakan pengalaman-pengalaman pahit selama di jajah.
7.
Hambatan-hambatan yang Bersifat Ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan
rohaniah biasanya di artikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi
masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
8.
Adat atau Kebiasaan
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi
anggota masyarakat di dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya.
1.6
PROSES-PROSES PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
1.6.1
Penyesuaian
Masyarakat terhadap Perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial
equilibrium) merupakan keadaan yang diidam-idamkan setiapa masyarakat.
Keserasian tersebut diartikan sebagai dimana suatu keadaan lembaga berfungsi
sesuai fungsinya dan saling mengisi. Ketika terjadi kegoncangan terhadap
keadaan keserasian, masyarakat dapat menolak atau mengubah susunan
lembaga-lembaga masyarakat dengan bermaksud menerima unsur yang baru
1.6.2
Saluran-saluran
Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan
merupakan saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Pada umumya saluran
lembaga tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga kemasyarakatan
dalam kehidupan memiliki penilaian tinggi dari masyarakat yang cenderung menjadi
saluran utama dalam perubahan sosial dan kebudayaan. Lembaga-lembaga tersebut
bisa merupakan suatu struktur apabila mencakup hubungan antarlembaga
kemasyarakatan yang mempunyai pola tertentu dan keserasian tertentu.
1.6.3
Disorganisasi
(Disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)
a.
Pengertian
Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian
yang merupakan suatu kesatuan. Disorganisasi adalah suatu keadaan di mana tidak
ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan. Misalnya dalam
masyarakat, agar dapat berfungsi sebagai organisasi, harus ada keserasian
antarbagiannya.
8.
Suatu disorganisasi atau disintegrasi mungkin dapat
dirumuskan sebagai suatu proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam
masyarakat karena perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan.
Tahap reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru
melembaga dalam diri warga masyarakat.
b.
Suatu Gambaran Mengenai Disorganisasi dan
Reorganisasi
Gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi
pernah di gambarkan oleh “Wiliam .I. Thomas dan Florian Znaniecki” dalam karya
klasik yang berjudul “The Polish Peasant in Europe and Amerika”. Mereka
membentangkan pengaruh dari suatu masyarakat tradisional dan masyarakat modern
terhadap jiwa para anggotanya. Pada masyarakat tradisional dalam aktivitasnya separuhnya berada di bawah
kepentingan masyarakat. Segala sesuatu yang di jalani sesuai dengan tradisi.
Thomas dan Znaniecki mengambarkan kepada keluarga polandia yang pindah dari
Eropa ke Amerika mengalami disorganisasi karena di tempat asalnya, mereka
merupakan bagian dari masyarakat yang tradisional dan di Amerika mereka
berhadapan dengan masyarakat modern yang memiliki kehidupan yang berbeda. Di
Eropa orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap anaknya, tetapi di
Amerika kekuasaan itu menjadi pudar dan melemah. Dan dalam reoraganisasi
timbulah norma-norma yang mengatur hubungan antara orang tua dengan anak-anak.
c.
Ketidakserasian Perubahan-perubahan dan
Ketertinggalan Budaya (Cultural Lag)
Ada unsur-unsur
yang dengan cepat berubah, tetapi ada pula unsur yang sukar untuk berubah.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Ketertinggalan mempunyai 2 arti yaitu
pertama sebagai jangka waktu antara terjadi dan diterimanya penemuan baru.
Misalnya pemerintah Amerika mengetengahkan mengenai ketertinggalan antara
penemuan baru denganpenggunaan penemuan pengetahuan tentang pengobatan. Yang
kedua di pakai untuk menunjukan suatu unsur tertentu terhadap unsur lainnya
yang erat hubungannya. Misalnya penduduk di kota besar dan banyaknya petugas
keamanan yang diperlukan. Agar terjadi keserasian unsur itu harus dirubah yaitu
yang terlambat dipercepat perkembangannya, atau yang terlalu cepat diperlambat
perkembangannya.
1.7
ARAH PERUBAHAN (DIRECTION OF CHANGE)
Ketika seseorang
mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui ke arah mana masyarakat
itu bergerak. Perubahan bergerak meninggalkan faktor yang di ubah. Namun
setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahan itu bergerak kepada sesuatu
bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk yang
sudah ada di dalam waktu yang lampau.
9.
1.8
MODERNISASI
1.8.1
Pengantar
Moderniasi merupakan persoalan menarik dalam
pembahasan yang secara umum di dunia. Modernisasi merupakan suatu proses
perubahan yang menuju pada tipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang sedang
berkembang. Negara-negara atau masyarakat-masyarakat modern pun yang sedang
mengalami proses tersebut telah berkembang dari aneka warna masyarakat
tradisional maupun masyarakat-masyarakat pra modern.
1.8.2
Pengertian
Pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi
total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi
serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi
ciri negara-negara yang stabil.
1.8.3
Disorganisasi,
Transformasi, dan Proses dalam modernisasi
Disoraganisasi adalah proses berpudarnya atau
melemahnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena adnya perubahan.
Perwujudan disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah-masalah sosial.
Maslah sosial tersebut dapat dirumuskan sebagai penyimpangan terhadap
norma-norma kemasyarakatan yang merupakan persoalan bagi masyarakat pada
umumnya. Suatu masalah sosial adalah peranan-peranan sosial khusus yang
dimiliki oleh individu di dalam masyarakat atas dasar kelahiran dan juga peran
atas dasar perbedaan kelamin yang dalam suatu proses perubahan mengalami
kegoyahan. Proses modernisasi juga dapat menimbulkan persoalan-persoalan
demikian.
1.8.4
Beberapa Syarat modernisasi
Syarat-syarat Modernisasi adalah sebagai berikut :
1.
Cara berfikir ilmiah yang melembaga dalam kelas
penguasa maupun masyarakat
2.
Sistem administrasi negara yang baik, yang
benar-benar mewujudkan birokrasi
3.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan
teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu
4.
Penciptaan iklim yang favorable dari masyarakat
terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa
5.
Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti
disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan
perencanaan sosial
10.
BAB II
2.1 Perubahan Sosial dan Kebudayaan di Bidang
Teknologi ( Modernisasi)
Modernisasi
adalah merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi yang terus berkembang
sekarang ini. Tingkat teknologi dalam membangun modernisasi betul-betul di
rasakan dan di nikmati oleh semua lapisan masyarakat dari kota metropolitan
sampai ke desa-desa terpencil.
2.1.1 Permasalahan/Kasus
1
Modernisasi
banyak terjasi pada bidang teknologi dimana inovasi-inovasi baru dengan
alat-alat canggih di zaman sekarang yang mendukung untuk segala urusan di
beberapa sektor bidang pertanian, instansi pendidikan (sekolah), ekonomi,
keamana, dan telekomunikasi hal ini. Seperti halnya di negara-negara maju di
bidang teknologinya seperti Jepang, Cina, Korea Selatan dan negara eropa
lainnya yang sudah menggunakan alat teknologi untuk membantu aktivitas di
negara tersebut. Dimana dalam kehidupan masyarakat semuannya harus di lakukan
oleh alat-alat tidak seperti zaman dulu dengan kebudayaan atau tradisi nenek
moyang kita dalam melakukan kegiatan / aktivitasnya menggunakan alat-alat
tradisional seperti dengan kayu, batu, dan lain-lain.
Modernisasi di bidang teknologi
sangat mendukung untuk negara yang berkembang untuk menjadi negara yang maju
harus di tekankan pada bidang teknologinya. Dampak modernisasi sudah ke
masyarakat bawah atau pedesaan hasilnya mereka pun bisa menikmati dari dampak
tersebut yang mendukung mereka bisa sejalan pikirannya dan di tonton untuk
mengubah pola pikirnya dari yang tradisional atau masih primitif ke zaman
modernisasi, dalam aktivitasnya mereka bisa medah dan praktis dengan alat-alat
teknologi sekarang ini misalnya penggunaan ponsel (handphone), membajak lahan dengan
traktor, sistem belajar di sekolah dengan LCD dan proyektor, ingin pergi ke
suatu tempat kerja bisa menggunakan sepeda motor agar lebih mudah sampai ke
tempat kerjanya atau untuk bisnis membawa motor untuk mengangkut barang. Hal
ini membawa kita harus meninggalkan tradisi/kebudayaan dulu. Agar bisa merubah
sistem sosial di masyarakat kita.
2.1.2 Permasalahan/Kasus
2
Namun
secara umum pengaruh modernisasi membawa dampak yang cukup mencekang pada
masyarakat kita, di mana anak kecil pun sudah bisa menggunakan handphone,
laptop, internet dan sejenisnya yang bisa membawa anak-anak bisa mengakses
video-video yang tidak baik seperti video porno dan video tindak asusila
lainnya, hal ini sangat memprihatinkan kepada anak-anak sekarang ini di mana
nilai dan norma yang ada di masyarakat tidak di terapkan karena pada akhirnya
anak tersebut memperagakan atau mencontoh apa yang di lihat dari internet
seperti video porno. Hal ini membawa keresahan pada orang tua, masyarakat dan
pemerintah.
11.
Kebanyakan
kasus yang banyak terjadi tentang sex bebas, pemerkosaan yang terjadi di
angkutan umum, anak sekolah tindak asusila walaupun di lembaga sekolah pun
sering terjadi hal ini membawa kita harus mencari solusi masalah tersebut agar
tidak menjadi kebudayaan atau mentradisi dari anak sekolah yang terbawa oleh
kebudayaan barat.
2.2 Upaya Mengatasi Modernisasi
Setelah kita tahu dampak dari
modernisasi di bidang teknologi dari 2 kasus diatas dan sekarang yang
terpenting adalah bagaimana meneruskan solusi dari permasalahan dari 2 kasus
tersebut ?
2.2.1 penyelesaian Permasalahan Kasus
1
Dengan perubahan
sosial dan kebudayaan pada berbagai sektor bidang pertanian, keamanan, sekolah,
dan komunikasi solusinya yaitu :
a.
Masyarakat di tuntut harus bisa menguasai
teknologi modern dan meninggalkan metode tradisional karena sudah tidak relevan
dan tidak mampu lagi memecahkan masalah kehidupan sosial, ekonomi, yang semakin
menekan ini.
b.
Harus memilah atau mengambil sisi positif dari
modernisasi yang berkaitan dengan teknologi agar kita tidak di kuasai dengan
teknologi sehingga kita yang menguasai teknologi sehingga bisa membuat kita
lebih.
c.
Menggunakan teknologi sesuai keperluannya serta
juga tidak meniggalkan nilai dan norma yang ada di masyarakat kita.
d.
Di adakan sosialisasi pada masyarakat agar
menggunakan teknologi dan bisa menerapkan pada kehidupan sehari-hari sehingga
bisa membantu lebih cepat, praktis dan mudah dalam segala aktivitasnya
2.2.2 Solusi permasalahan/kasus 2
Pengaruh perubahan sosial dan kebudayaan
pada bidang teknologi di kalangan anak-anak
a.
Keluarga
Dalam proses belajar pertama kali si anak terima dari
keluarga di mana peran kelurga sangat sentral dan seharusnya bisa mendidik dan
membimbing agar anaknya tidak menyimpang dari nilai dan norma di masyarakat dan
tidak memberikan fasilitas berlebihan pada anaknya sehingga si anak bisa
berkembang dengan nilai dan norma yang di tanamkan orang tuanya.
b.
Sekolah
Banyak kagus hamil di luat nikah pada anak sekolah hal
ini harus di carikan solusinya agat tidak membudaya yaitu dengan pelarangan
membawa handphone dan mengawasi bukan dari dalam sekolah saja, tetapi di luar
juga sehingga bisa mencegah dari hamil di luar nikah atau mengadakan
sosialisasi tentang bahaya free sex di sekolah agar lebih mengerti lebih jauh
tentang bahaya yang di sebabkan free sex.
12.
c.
Masyarakat dan Pemerintah
Harus ada kerjsama dalam membrantas permasalahan tersebut
di mana anak-anak di bimbing, di awasi, agar tingkah laku, aktivitasnya di
arahkan pada jalan yang benar dan tidak menyalahkan handphone, komputer serta
sejenisnya yang membawa kita pada pelajaran tidak bermoral seperti video porno
dan lain-lain. Yang mengundang anak-anak melakukan apa yang di tonton dan
memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya.
13.
Daftar Pustaka
Gerungan
.W.A.Dr, Dipl. Psych, psikologi sosial, Pt Refika Aditama, Bandung, 2007.
Prasetya Joko
Tri Drs.dkk, ilmu budaya dasar, pt rineka cipta, jakarta. 2009.
Soekanto
soerjono. Prof. Dr, sosiologi suatu pengantar. Pt raja grafindo persada, jakarta.
2012.
14.
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
MATA KULIAH : Psikologi Sosial
PROGRAM STUDI : Bimbingan Konseling
DOSEN :
Melina Lestari M.Pd.
Disusun oleh kelompok 8 :
Dyah Ayu Fitriani (201101500071)
Raeko (201101500124)
Pratiwi Rachmayanti (201101500073)
Santika Dewi (201101500029)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENGETAHUAN
SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA (PGRI)
JAKARTA 2012