KELOMPOK 4 :
·
KONSEP DAN PENYESUAIAN
DIRI
·
PERMASALAHAN YANG
MUNGKIN TIMBUL
·
IMPLIKASINYA TERHADAP
PENYELENGGARA PENDIDIKAN
NAMA
KELOMPOK :
1. OCTIVERA
SULUKI
201101500026
2. NURMALASARI
201101500070
3. TRISNAWATI
201101500075
4. NOVI
APRIYANI
201101500093
5. IIN
201101500046
6. M.
MAULANA
201101500106
7. RAEKO 201101500124
8. DEVY
HARDIANA
201101500143
9. HERRY
ACHFRIYAN 201101500160
10. PANJI
BUDIANTO
201201570041
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2012
1.)KONSEP
DAN PENYESUAIAN DIRI
* Pengertian penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah
suatu proses dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang sehat mentalnya dan mampu untuk mengadakan
penyesuain diri secara harmonis, baik kepada diri sendiri mapun terhadap
lingkungannya
* Proses penyesuaian diri
Kondisi fisik, mental
dan emosional dipengaruhi
oleh faktor- faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses
penyesuaian diri yang baik atau yang salah dengan tujuan dan aktivitas yang
berkesinambungan &
berusaha memuaskan kebutuhan jasmaninya. Penyesuaian diri secara positif
Mereka
yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai dengan
hal- hal berikut:
1. Tidak
menunjukkan adanya ketenangan
emosional
2. Tidak
menunjukkan adanya mekanisme psikologis
3. Tidak
menunjukkan frustasi pribadi
4. Memiliki
pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
5. Mampu
dalam belajar
6. Menghargai
pengalaman dan Bersikap realistik dan objektif
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif
individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk antara lain:
- Penyesuaian
diri dalam menghadapi masalah secara langsung
- Penyesuaian
diri dengan trial dan error
- Penyesuaian
diri dengan belajar
- Penyesuaian
diri dengan perencanaan yang cermat
*Penyesuaian diri yang salah
Ada tiga
bentuk reaksi yang salah dalam penyesuaian diri yang salah yaitu:
a.Reaksi bertahan
Bentuk khusus dari reaksi ini adalah:
- Rasionalisasi,
yaitu bertahan dengan mencari- cari alasan untuk membenarkan tindakanya
- Represi,
yaitu berusaha
melupakan pengalamannya yang kurang menyenangkan. Misalnya seorang pemuda
berusaha melupakan kegagalan cintanya dengan seorang gadis
- Proyeksi,
yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari
alasan yang dapat diterima. Misalnya seorang siswa yang tidak lulus
mengatakan bahwa gurunya membenci dirinya.
- “Sourgrapes”(anggur
kecut),yaitu dengan memutar balikkan keadaan. Misalnya seorang
siswa yang gagal mengetik mengatakan bahwa mesin tiknya rusak,
padahal dia sendiri tidak bisa mengetik.
b.Reaksi menyerang
reaksinya Nampak dalam tingkah laku selalu membenarkan diri nya sendiri,
mau berkuasa dalam setiap situasi, senang mengganggu orang lain, marah secara
sadis, suka membalas dendam dan sebagainya.
c. Reaksi melarikan diri
Dalam reaksi
ini seseorang akan melakukan hal- hal seperti berikut: berfantasi yaitu
memuaskan keigininan yang tidak tercapai dalam bentuk angan- angan,
banyak tidur, minum- minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu narkotika, dan regresi
yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang
lebih awal
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Proses penyesuaian Diri.
Factor
yang mempengaruhi penyesuaian diri dapat dikelompokkan
sebagai berikut: kondisi- kondisi fisik (keturunan), susunan saraf, kesehatan,
dan sebagainya, perkembangan dan kematangan ( kematangan intelektual sosial dan
emosional), penentu psikologis (termasuk didalamnya pengalaman, penentuan diri,
frustasi dan konflik), kondisi lingkungan (keluarga dan sekolah), penentu
cultural (budaya dan agama).
Aspek-aspek Penyesuaian Diri 1. Penyesuaian pribadi
adalah individu mampu menerima dirinya sendiri dengan lingkungan
sekitarnya.
2. Penyesuaian Sosial
timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi di masyarakat.
timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi di masyarakat.
Pembentukan
Penyesuaian Diri
lingkungan dapat menciptakan penyesuaian diri bagi remaja yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan Teman Sebaya
c. Lingkungan Sekolahan
lingkungan dapat menciptakan penyesuaian diri bagi remaja yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan Teman Sebaya
c. Lingkungan Sekolahan
2.) PERMASALAHAN
YANG MUNGKIN TIMBUL
hubungan remaja dengan orang dewasa
terutama orang tua. Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat
tergantung pada sikap orang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam keluarga.
Contoh:
Penolakan orang tua terhadap anaknya dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama,
penolakan mungkin merupakan penolakan tetap sejak awal, dimana orang tua
merasa tidak sayang kepada anaknya, karena berbagai sebab, mereka tidak
menghendaki kelahirannya. Menurut Boldwyn: “Bapak yang menolak anaknya berusaha
menundukkan anaknya dengan kaidah-kaidah kekerasan, karena itu ia mengambil
ukuran kekerasan, kekejaman tanpa alasan nyata.” Jenis kedua, dari
penolakan adalah dalam bentuk berpura-pura tidak tahu keinginan anak.
Permasalahan
penyesuaian diri di sekolah yang mungkin timbul yaitu yang berkaitan dengan
belajar yang baik. Bagi siswa yang baru masuk sekolah lanjutan mungkin
mengalami kesulitan dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan
antara belajar dan keinginan untuk ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan
ekstrakulikuler, dan sebagainya.
Sehingga kegagalan
dalam melakukan Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan berbagai bentuk
tingkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosional , tidak ralistis,
agresif dan lain- lain.
3.) IMPLIKASINYA
TERHADAP PENYELENGGARA PENDIDIKAN
Faktor Fisisk Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Faktor Fisisk Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Dalam
penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana
yang ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik
yang ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik
·
Faktor Emosional terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan
Perkembangan
emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan
factor-faktor:perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
factor-faktor:perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
·
Faktor Sosial-Kultural
terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
tumbuh dan berkembang baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif, baik fisik maupun psikisnya akibatnya mereka melepaskan
diri dari orang tua dan mengarahkan perhatiannya pada lingkuan di luar
keluarganya untuk bergabung dengan teman sekebudayaannya, guru dsb.
Faktor Bakat Khusus terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
(Semiawan, 1987; Munandar, 1992). Hal ini memberikan pemahaman bahwa bakat
khusus sebagai “potential ability” untuk dapat terwujud sebagai “performance”
atau perilaku yang nyata dalam bentuk suatu prestasi yang menonjol masih
memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
(Semiawan, 1987; Munandar, 1992). Hal ini memberikan pemahaman bahwa bakat
khusus sebagai “potential ability” untuk dapat terwujud sebagai “performance”
atau perilaku yang nyata dalam bentuk suatu prestasi yang menonjol masih
memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
Faktor Komunikasi terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan
Adanya aktivitas komunikasi dua arah antara pendidik dengan
peserta didik
peserta didik
Dengan Upaya-upaya yang dapat
dilakukan yaitu :
1.
Menciptakan
situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah” (at home) bagi anak didik,
baik secara sosial, fisik maupun akademis.
2.
Menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.
3.
Usaha
memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun
seluruh aspek pribadinya.
4.
Menggunakan
metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
5.
Menggunakan
prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar